Hari yang selalu dinanti
Oleh segenap umat Kristiani
Di seluruh penjuru bumi
Mereka menyambut dengan sukacita
Berita yang membawa kabar gembira
Tentang lahirnya bayi ke dunia
Genap sudah janji Allah
Akan hadirnya sang penebus dosa
Bagi keselamatan umat manusia
Natal selalu di hati
Bukti Allah berlimpah kasih
Setia dan peduli
***
Sabtu, 10 Desember 2016
Selasa, 06 Desember 2016
MALAM NATAL
Ketika tiba di penghujung tahun
Angin berhembus dari padang gurun
Salju lembut pun mulai turun
Menempel pada celah helai daun
Keheningan menyapa wajah malam
Saat angkasa bertabur bintang kelam
Bias cahayanya berkilau temaram
Jauh terjangkau dalam genggam
Nyanyian surga terdengar samar
Bagai pelaut yang menyalakan suar
Senandungkan lagu pujian indah benar
Persembahan bagi pencipta alam sekitar
Cahaya lilin memenuhi rumah Tuhan
Terangi bumi dengan kemuliaan
Tegur sapa dalam kebersamaan
Nikmati hangatnya salam kedamaian
Selamat Natal berkumandang
Dari dunia yang masih dilanda perang
Harapan doa masih terngiang
Untuk berbagi dalam kasih dan sayang
***
Angin berhembus dari padang gurun
Salju lembut pun mulai turun
Menempel pada celah helai daun
Keheningan menyapa wajah malam
Saat angkasa bertabur bintang kelam
Bias cahayanya berkilau temaram
Jauh terjangkau dalam genggam
Nyanyian surga terdengar samar
Bagai pelaut yang menyalakan suar
Senandungkan lagu pujian indah benar
Persembahan bagi pencipta alam sekitar
Cahaya lilin memenuhi rumah Tuhan
Terangi bumi dengan kemuliaan
Tegur sapa dalam kebersamaan
Nikmati hangatnya salam kedamaian
Selamat Natal berkumandang
Dari dunia yang masih dilanda perang
Harapan doa masih terngiang
Untuk berbagi dalam kasih dan sayang
***
Kamis, 24 November 2016
PUNCAK PASS
Ketika kabut tipis menyelimutimu
Tampak samar paralayang di ketinggian
Burung elang pun terbang melintasi langit biru
Menahan dinginnya udara sejuk pegunungan
Menara mungil menyapa dari kejauhan
Berdiri tegar diterpa angin tanpa melawan
Para pemetik teh berjalan beriringan
Di tengah hamparan hijau perkebunan
Menjelang satu arah diberlakukan
Jalan berliku dipenuhi oleh kendaraan
Merayap pelan menuju tanjakan curam
Berharap tiba di peristirahatan rindu alam
Kupandang sejauh mata memandang
Panorama lembah di antara bukit menjulang
Sambil memesan jagung bakar dan minuman
Kunikmati liburan pendek di akhir pekan
***
Minggu, 20 November 2016
BOROBUDUR
Kau pantas untuk dikagumi
Sebagai peninggalan dari masa lalu
Kau torehkan kisah pada dinding batu
Bukti peradaban yang masih misteri
Kau adalah keindahan sebuah candi
Satu keajaiban dunia dari zaman mataram
Kau bagaikan bukit yang menjulang tinggi
Bukti pemikiran cemerlang di abad silam
Tujuh puluh dua stupa kokoh berdiri
Bagaikan lonceng yang mengitari tempat suci
Segala puji dan doa berkumandang di sini
Saat umat menyembah sang Ilahi
Sebagai peninggalan dari masa lalu
Kau torehkan kisah pada dinding batu
Bukti peradaban yang masih misteri
Kau adalah keindahan sebuah candi
Satu keajaiban dunia dari zaman mataram
Kau bagaikan bukit yang menjulang tinggi
Bukti pemikiran cemerlang di abad silam
Tujuh puluh dua stupa kokoh berdiri
Bagaikan lonceng yang mengitari tempat suci
Segala puji dan doa berkumandang di sini
Saat umat menyembah sang Ilahi
Minggu, 13 November 2016
PASUKAN ORANYE
Ada pasukan katak
Ada pula pasukan berkuda
Ada pasukan khas
Ada pula pasukan khusus
Tapi pasukan yang satu ini beda
Cukup menggunakan nama sebuah warna
Memang tidak ada hubungannya
Itu hanya pakaian dinas saja
Mereka ada untuk tujuan mulia
Agar selalu siap menghadapi problematika Ibu kota
Banjir dan sampah adalah salah satunya
Yang harus diselesaikan dengan segera
Berjibaku melawan kotor dan cuaca adalah hal biasa
Itu semua demi tugas dan tanggungjawabnya
Mereka tak mengenal kata lelah dalam bekerja
Bergerak cepat agar Jakarta terbebas dari masalah
Kehadiran mereka sungguh berharga
Bersih dan nyaman terbukti sudah
Walau masih ada tantangan di depan mata
Yakinlah mereka bukan pasukan yang lemah
***
Sabtu, 12 November 2016
LAMUNAN
Saat relung pagi menyeruak
Kurebahkan tubuhku sejenak
Diatas kursi malas yang hampir rusak
Kuseruput hangatnya kopi luwak
Kucoba untuk beranjak
Dari tempat dimana aku berpijak
Tapi keheningan disekitarku menolak
Seperti menahanku untuk bergerak
Aku terdiam dalam kesunyian
Takkala kuarahkan pandanganku kedepan
Terlintas segala angan dan harapan
Yang sebentar sirna dalam ingatan
Ku terjebak dalam lintas waktu yang panjang
Hingga tak kudengar nyanyian siang
Akhirnya aku pun tersadar
Ketika jenuhku terkapar
***
Kurebahkan tubuhku sejenak
Diatas kursi malas yang hampir rusak
Kuseruput hangatnya kopi luwak
Kucoba untuk beranjak
Dari tempat dimana aku berpijak
Tapi keheningan disekitarku menolak
Seperti menahanku untuk bergerak
Aku terdiam dalam kesunyian
Takkala kuarahkan pandanganku kedepan
Terlintas segala angan dan harapan
Yang sebentar sirna dalam ingatan
Ku terjebak dalam lintas waktu yang panjang
Hingga tak kudengar nyanyian siang
Akhirnya aku pun tersadar
Ketika jenuhku terkapar
***
Kamis, 10 November 2016
PADI
Saat kau mulai menguning
Petani kian merawat dan menjagamu
Karena kau adalah sumber pangan penting
Bagi rakyat di sekitarmu
Kau adalah lambang kemakmuran
Swasembada beras yang selalu dinanti
Kadang tuaian tak sesuai harapan
Pastilah banyak yang bersedih
Kau sawah yang membentang luas
Lewat pematangnya bisa dilalui
Jadikan nafkah bagi pekerja keras
Bila panen berhasil diraih
Semakin kau merundukkan tangkaimu
Itulah tanda kau semakin berisi
Apalah arti setinggi-tingginya ilmu
Jika tidak merendah hati
***
Petani kian merawat dan menjagamu
Karena kau adalah sumber pangan penting
Bagi rakyat di sekitarmu
Kau adalah lambang kemakmuran
Kadang tuaian tak sesuai harapan
Pastilah banyak yang bersedih
Kau sawah yang membentang luas
Lewat pematangnya bisa dilalui
Jadikan nafkah bagi pekerja keras
Bila panen berhasil diraih
Semakin kau merundukkan tangkaimu
Itulah tanda kau semakin berisi
Apalah arti setinggi-tingginya ilmu
Jika tidak merendah hati
***
Selasa, 08 November 2016
LEMBAYUNG SORE
Dikejauhan kau sibakkan warnamu
Dalam bias kuning merah dan ungu
Perlahan kau tunduk tersipu malu
Tinggalkan cakrawala sebelum malam bertamu
Siapakah yang akan menyapamu
Takkala tiba saatnya semua menutup pintu
Citramu bagai pelangi di ufuk kelabu
Tanda petang segera berlalu
Hening gelapmu mulai berlaku
Indah nian bayang kelam disekitarmu
Kehadiranmu dinanti dan ditunggu-tunggu
Oleh mereka yang terjaga waktu
***
Jumat, 04 November 2016
TAMAN SAFARI
Kegembiraan satwa ada disini
Sejak mereka temukan dunianya sendiri
Di puncak sejuk yang hijau dan asri
Hidup lestari di alam bumi pertiwi
Anak-anak suka ke tempat ini
Bersama keluarga mereka ditemani
Asyiknya melihat kehidupan hewani
Bikin mereka terhibur di hati
Berbagai fauna mendiami kini
Dari yang liar sampai yang berstatus dilindungi
Sungguh mulia misi tempat ini
Selamatkan hewan dari kepunahan dini
***
Sejak mereka temukan dunianya sendiri
Di puncak sejuk yang hijau dan asri
Hidup lestari di alam bumi pertiwi
Anak-anak suka ke tempat ini
Bersama keluarga mereka ditemani
Asyiknya melihat kehidupan hewani
Bikin mereka terhibur di hati
Berbagai fauna mendiami kini
Dari yang liar sampai yang berstatus dilindungi
Sungguh mulia misi tempat ini
Selamatkan hewan dari kepunahan dini
***
KAWAH PUTIH
Karena disana keindahan tersembunyi
Sebuah lokasi menanti untuk dikunjungi
Dengan misteri warnanya yang bikin sangsi
Sesungguhnya kau tidak Putih
Kecantikanmu tidak bisa dipungkiri
Lukisan alam yang patut dikagumi
Oleh wisatawan dan penggemar fotografi
Panorama yang begitu mumpuni
Ciptaan elok dari Sang Ilahi
Kawah membentang bagai permadani
Menjadikanmu daya tarik tersendiri
***
Minggu, 30 Oktober 2016
PEPAYA CALIFORNIA
Rasamu memang beda
Lebih enak dan nikmat dari yang dikira
Kini kau dijual dimana-mana
Bukti bahwa kau banyak yang suka
Sebutanmu lebih mendunia
Sampai pedagang menganggapmu istimewa
Padahal sebenarnya kau adalah Callina
Tapi pembeli lebih percaya pada California
Entah dari mana asalnya
Namun kau buah asli Indonesia
Kemunculanmu jadi fenomena
Hingga petani tertarik tuk menanamnya
Disinilah letak kekuatan sebuah nama
Walaupun rasa relatif ukurannya
Tapi kau sudah menjadi pilihan selera
Karena harga lebih murah dari yang biasa
***
Sabtu, 29 Oktober 2016
GEDE - PANGRANGO
Ketika matahari mulai mengintip genit
Para penahluk alam bergegas menuju ke atas bukit
Kepedihan langkah kaki pun terasa kian gesit
Berharap pada semesta sebelum terbesit pamit
Kau adalah kejayaan puncak raya
Kakak beradik yang mempesona banyak jiwa
Terpatri semangat dan gejolak kawula muda
Untuk mencintai tanah tumpah darahnya
Alun-alun Surya Kencana terhampar nan megah
Serambi dengan misteri keindahan dari masa ke masa
Haru-biru pendaki berbaur lebur disana
Menanti syukur kibar Merah Putih mengangkasa
***
HIJAU HUTANKU
Bilakah Hijaumu bertahan ...
Hijau yang membawa hujan
Hijau yang memberi nafkah
Hijau yang menghidupi satwa
Bilakahkah Hijaumu bertahan ...
Jika setiap hari kau ditebang
Jika setiap tahun kau terbakar
Jika setiap saat kau berkurang
Dunia akan kehilangan warnamu
Dunia akan kehabisan nafasmu
Dunia akan kekurangan airmu
Jika Hijaumu tak dapat bertahan
***
Hijau yang membawa hujan
Hijau yang memberi nafkah
Hijau yang menghidupi satwa
Bilakahkah Hijaumu bertahan ...
Jika setiap hari kau ditebang
Jika setiap tahun kau terbakar
Jika setiap saat kau berkurang
Dunia akan kehilangan warnamu
Dunia akan kehabisan nafasmu
Dunia akan kekurangan airmu
Jika Hijaumu tak dapat bertahan
***
Kamis, 20 Oktober 2016
PELATARAN KOTA TUA
Senangnya ibu kota memiliki warisan sejarah
Peninggalan khas penjajah dari negeri Eropa
Sebuah bangunan antik menjadi saksinya
Kini orang menyebutnya kota tua
Dengan pelatarannya yang luas dan megah
Mengundang para pelancong untuk berwisata
Terik dan ramai adalah kesan pertama
Ada warna-warni Ontel menjadi kian meriah
Pentas seni dan kostum pun tak mau kalah
Keluarga dan teman sebaya berkumpul di sana
Mereka bersenda gurau penuh canda dan tawa
Berfoto ria tidak luput dari tujuan utamanya
Terimakasihku kepada pemerintah
Hingga tempat ini menjadi bermakna
Bagi generasi yang mencitai kotanya
***
Rabu, 19 Oktober 2016
CAHAYA PAGI
Para pemburu waktu siap menyambut kedatanganmu
Engkau fajar kehangatan bagi yang letih lesu
Dan pelita bagi langkah kaki penuh harap
Terangmu menyapa setiap mahluk untuk berpola tingkah
Pertanda awal roda kehidupan mulai berputar
***
Senin, 17 Oktober 2016
MALIOBORO
Jalan yang tak pernah sepi
Dari keunikkan sisi kota yang layak dipuji
Pentas jalanan yang selalu hadir mengisi
Berteman sajian khas yang tak pudar hingga kini
Jalan yang tidak pernah sepi
Siapapun rindu datang ke tempat ini
Suasana ramah selalu menanti
Sambut insan dari penjuru negeri
Jalan yang tidak pernah sepi
Dari kemeriahan warna-warni sebuah tradisi
Geliat malam seakan tak pernah henti
Jadikan Jogya kenangan di hati
***
Dari keunikkan sisi kota yang layak dipuji
Pentas jalanan yang selalu hadir mengisi
Berteman sajian khas yang tak pudar hingga kini
Jalan yang tidak pernah sepi
Siapapun rindu datang ke tempat ini
Suasana ramah selalu menanti
Sambut insan dari penjuru negeri
Jalan yang tidak pernah sepi
Dari kemeriahan warna-warni sebuah tradisi
Geliat malam seakan tak pernah henti
Jadikan Jogya kenangan di hati
***
PULAU DEWATA
Wangi dupa mengharumi keindahanmu
Engkau adalah kearifan budaya yang tak layu
Melalui tradisi engkau dicintai
Melalui seni engkau dikagumi
Berkat pantai elok kau dirindukan
Berkat sawah permai kau didambakan
Kehadiranmu membuka mata dunia
Hingga Nusantara dikenal akan keunikkannya
Kekhasanmu mempesona khalayak dunia
Dari negeri tetangga hingga mancanegara
Wahai Bali
Kau memang lestari
Walau hanya sekali
Rasanya ingin kembali lagi
***
Engkau adalah kearifan budaya yang tak layu
Melalui tradisi engkau dicintai
Melalui seni engkau dikagumi
Berkat pantai elok kau dirindukan
Berkat sawah permai kau didambakan
Kehadiranmu membuka mata dunia
Hingga Nusantara dikenal akan keunikkannya
Kekhasanmu mempesona khalayak dunia
Dari negeri tetangga hingga mancanegara
Wahai Bali
Kau memang lestari
Walau hanya sekali
Rasanya ingin kembali lagi
***
BANDUNG
Lagi-lagi aku datang
Tak bosan tuk mengunjungimu
Walau kesejukkan dan kehangatan
Kini telah menyatu
Mengenalmu dari kemasyuran zaman
Mengenalmu lewat hamparan keindahan
Mengenalmu berkat art deco menawan
Mengenalmu via distro dan penganan
Tak puas rasanya hatiku
Jika harus mengingat kembali
Perjalanan di waktu lalu
Untuk ku ulang kembali
Tapi aku senang
Bila asa datang menjelang
Di Kota Kembang
Yang terus berkembang
***
Tak bosan tuk mengunjungimu
Walau kesejukkan dan kehangatan
Kini telah menyatu
Mengenalmu dari kemasyuran zaman
Mengenalmu lewat hamparan keindahan
Mengenalmu berkat art deco menawan
Mengenalmu via distro dan penganan
Tak puas rasanya hatiku
Jika harus mengingat kembali
Perjalanan di waktu lalu
Untuk ku ulang kembali
Tapi aku senang
Bila asa datang menjelang
Di Kota Kembang
Yang terus berkembang
***
Minggu, 16 Oktober 2016
BOGOR
Kotaku kini ...
Siapa sangka
Kini aku bersahabat denganmu
Kota yang basah dan teduh
Keharuman dan keunikkan dari masa lalu
Yang kau titipkan untukku
Siapa sangka
Warisanmu memancarkan kekaguman
Pada lambaian pohon-pohon tua yang bisu
Setua legenda kisahmu
Yang sanggup bercerita tanpa kata-kata
Siapa sangka
Kau tetap cantik dan menarik
Walau bau tanahmu kini bercampur aroma kelezatan
Tapi pesonamu terus menggodaku
Untuk menegadah dan terus melangkah
Menyusuri setiap sudutmu
***
ANGIN DESEMBER
Ataukah terpaan awal dari sebuah perubahan
Ia setia dan selalu dinanti
Bagi siapapun yang rindu menghirup aroma kedamaian
Ia membawa nafas sukacita
Yang tidak bisa menerpa keheningan cahaya lilin dan gemerlap bintang
Ia bertiup melantunkan kidung surgawi
Seraya berpesan kepada lonceng untuk berdentang
Ia menyapa setiap rumah
Untuk tersenyum dalam kesederhanaan
Ia menabur benih kesabaran
Dan menyejukkan hati dengan kasih yang sejati
***
Langganan:
Postingan (Atom)