KEBUN RAYA BOGOR

Pusat kota berpayung teduh
Bagai hutan yang tak rapuh
Semilir angin datang meluluh
Sejuk terasa tanpa gemuruh

Tampak bayang pepohonan
Jatuh menaungi sudut jalan
Hijau besar tebar keindahan
Nuasa alam tanpa pegunungan

Kehadiranmu mengundang awan

Untuk datang bersama sang hujan

Basahi taman indah menawan
Bau tanah tanda kesuburan

Sejarah telah mencatatmu

Sebagai warisan dari masa lalu

Maha karya yang enggan membatu

Hingga tak lekang oleh waktu

MUSIK DAN LAGU

Kami adalah seni hiburan
Terbentuk dari rangkaian alunan
Menjadi bait indah sebuah nyanyian

Mereka Jadikan kami satu ungkapan
Dari kesedihan sampai kegembiraan
Berbagai ekspresi coba dilahirkan
Hingga hati pun terpuaskan

Tak kuasa aku menahan
Tuk dengar dan senandungkan
Nada indah ditengah kesunyian

MAGHRIP

Waktu seperti berhenti
Saat gelap turun menaungi
Sudut desa menjadi sepi
Bagai sunyi tak bertepi

Suara jangkrik terdengar pasti
Iringi siang dan malam berganti
Tampak jauh bintang bersemi
Tanda surya terbenam kini

BERSENDA GITAR

Kala hati bergetar

Kupetik rangkaian nada senar
Lewat harmoni bergemar
Kulantunkan tembang anyar
Sampai tak kusadar
Gelap kian berpendar
Hingga tampak samar
Terang pun pudar

***

KAMIS PUTIH

Hari tentang malam perjamuan

Untuk mengenang satu penderitaan

Sebagai tanda karya penyelamatan
Dalam kasih dan iman

Hari tentang model mengajaran
Akan pentingnya sebuah keteladanan
Dari seorang guru menjadi pelayan
Yang peduli dan rela berkorban

Hari tentang komitmen dan pesan
Kepada para murid dan semua insan
Agar menjadikan sebuah peringatan
Tentang misi kebaikkan Tuhan

LINGKAR WAKTU

Ketika jarum jam berdetak

Roda zaman turut bergerak
Memaksa setiap mahluk beranjak
Dari tempat mereka berpijak

Tanpa sadar semua terjebak
Di ruang nafas yang tak berpihak
Rongga dunia perlahan terkuak
Menyibak misteri tak berjejak

Siapa yang sanggup mengelak
Dari tahun yang penuh gejolak
Akankah asa bersemi kelak
Sebelum puing bumi berserak

MENYERUPUT SEPI

Ada saatnya aku bermuram
Terdiam di lorong waktu yang kelam

Segalanya seperti serba suram
Bagai menatap cermin buram

Kucoba untuk mencari hiburan
Dari membaca sampai melihat tontonan
Tapi semua tak bisa mengambil peran
Untuk menghalau kebosanan

Secangkir kopi kujadikan teman
Aromanya yang khas cukup bisa kuandalkan
Satu gelas sanggup melawan kejenuhan
Sebelum kantukku menelan pelan

BURUNG GEREJA

Tubuhku yang kecil mungil
Membuatku seperti tak berarti
Aku terbebas dari tangan jahil
Hingga aman di tempat yang kuhuni

Terbang jauh dan tinggi
Bukanlah tujuanku
Berkicau di pagi hari
Itulah karunia yang ada padaku

Aku berkelana kian kemari
Tapi aku tak pernah sendiri
Setiap hari aku mengais rezeki
Berharap pada alam yang baik hati

Duniaku di pepohonan
Rumahku di atap bangunan
Hidupku di tepi jalanan
Nasibku di tangan Tuhan

BUSUR ALAM

Hanya berteman rintik hujan

Kau membentang menghiasi awan
Bagaikan pintu gerbang surga
Kau berdiri membelah cakrawala

Warna-warnimu mengundang tanya
Pada butiran air di angkasa
Yang menari menuju matahari
Menjadi pelangi karya sang Ilahi

Me-ji-ku-hi-bi-ni-u
Itulah bias pesona keindahanmu
Gapura alam yang muncul sewaktu-waktu
Saat mendung dan cerah bertemu

MUSIM

Kau ada atas kehendak alam
Karena bumi membutuhkan keseimbangan
Kau adalah harapan bagi yang tidak tinggal diam
Untuk menanti datangnya sebuah perubahan

Kadang kau disesali
Oleh mereka yang tak mensyukuri
Tapi kau selalu dinanti
Oleh mereka yang bersabar hati

Kehadiranmu memberi warna
Pada tingkah dan pola hidup manusia
Kau membuat dunia bersedih dan gembira
Seperti waktu yang menampakkan raut wajahnya

MEONG'KU SAYANG, MEONG'KU MALANG

Ketika aku pergi
Kau membuntutiku dari belakang
Ketika aku pulang
Kau menyambutku dengan riang

Ketika kau merasa lapar
Kau menyapa dengan suara lantang
Ketika aku sedang makan
Kau menunggu dengan sabar

Ketika aku lelah
Kau mengajakku untuk bercanda
Ketika aku jenuh
Kau menatapku dengan manja

Ketika kau pergi
Kau hanya mencari kawan bermain
Ketika kau tak kembali
Tiada lagi kawanku untuk bermain


* Mengenang Si Unyil...... kucingku yang hilang

SANG TERANG

BersamaMu ku tak gentar
Karena Kau yang menuntun langkahku
Dalam gelap kuharap Kau hadir
Menjadi pelita bagi kakiku

BersamaMu kurasa aman
Karena cahayaMu menyinari jalanku
Dalam gelap tujuanku kian pasti
Hingga kuatir dan takutku sirna

KATULISTIWA

Saat matahari memiliki daya tarik
Teringatku akan fenomena sebuah garis
Satu lintasan dengan panasnya yang terik
Menjadikan suhu udaranya naik drastis

Itulah poros tengah sang surya
Hingga kawasan Borneo terkena dampaknya
Sebab dilalui persis di atas wilayahnya
Hingga telur pun berdiri tegak karenanya

Tugu sejarah telah dibuat sebagai pengingat
Tepat di kota Pontianak Kalimantan Barat
Di sana siapa saja dapat melihat
Museum megah yang telah maju pesat

***