Minggu, 30 Oktober 2016

PEPAYA CALIFORNIA

Rasamu memang beda
Lebih enak dan nikmat dari yang dikira
Kini kau dijual dimana-mana
Bukti bahwa kau banyak yang suka

Sebutanmu lebih mendunia
Sampai pedagang menganggapmu istimewa
Padahal sebenarnya kau adalah Callina
Tapi pembeli lebih percaya pada California

Entah dari mana asalnya
Namun kau buah asli Indonesia
Kemunculanmu jadi fenomena
Hingga petani tertarik tuk menanamnya

Disinilah letak kekuatan sebuah nama
Walaupun rasa relatif ukurannya
Tapi kau sudah menjadi pilihan selera
Karena harga lebih murah dari yang biasa

***

Sabtu, 29 Oktober 2016

GEDE - PANGRANGO


Ketika matahari mulai mengintip genit
Para penahluk alam bergegas menuju ke atas bukit
Kepedihan langkah kaki pun terasa kian gesit
Berharap pada semesta sebelum terbesit pamit

Kau adalah kejayaan puncak raya
Kakak beradik yang mempesona banyak jiwa
Terpatri semangat dan gejolak kawula muda
Untuk mencintai tanah tumpah darahnya

Alun-alun Surya Kencana terhampar nan megah
Serambi dengan misteri keindahan dari masa ke masa
Haru-biru pendaki berbaur lebur disana
Menanti syukur kibar Merah Putih mengangkasa

***

HIJAU HUTANKU

Bilakah Hijaumu bertahan ...
Hijau yang membawa hujan
Hijau yang memberi nafkah
Hijau yang menghidupi satwa

Bilakahkah Hijaumu bertahan ...
Jika setiap hari kau ditebang
Jika setiap tahun kau terbakar
Jika setiap saat kau berkurang

Dunia akan kehilangan warnamu
Dunia akan kehabisan nafasmu
Dunia akan kekurangan airmu
Jika Hijaumu tak dapat bertahan

***

Kamis, 20 Oktober 2016

PELATARAN KOTA TUA


Senangnya ibu kota memiliki warisan sejarah
Peninggalan khas penjajah dari negeri Eropa
Sebuah bangunan antik menjadi saksinya

Kini orang menyebutnya kota tua
Dengan pelatarannya yang luas dan megah
Mengundang para pelancong untuk berwisata

Terik dan ramai adalah kesan pertama
Ada warna-warni Ontel menjadi kian meriah
Pentas seni dan kostum pun tak mau kalah

Keluarga dan teman sebaya berkumpul di sana
Mereka bersenda gurau penuh canda dan tawa
Berfoto ria tidak luput dari tujuan utamanya

Terimakasihku kepada pemerintah
Hingga tempat ini menjadi bermakna
Bagi generasi yang mencitai kotanya

***

Rabu, 19 Oktober 2016

CAHAYA PAGI














Ketika malam hampir mengakhiri perjalanannya
Para pemburu waktu siap menyambut kedatanganmu

Engkau fajar kehangatan bagi yang letih lesu
Dan pelita bagi langkah kaki penuh harap

Terangmu menyapa setiap mahluk untuk berpola tingkah 
Pertanda awal roda kehidupan mulai berputar

***

Senin, 17 Oktober 2016

MALIOBORO

Jalan yang tak pernah sepi
Dari keunikkan sisi kota yang layak dipuji
Pentas jalanan yang selalu hadir mengisi
Berteman sajian khas yang tak pudar hingga kini

Jalan yang tidak pernah sepi
Siapapun rindu datang ke tempat ini
Suasana ramah selalu menanti
Sambut insan dari penjuru negeri

Jalan yang tidak pernah sepi
Dari kemeriahan warna-warni sebuah tradisi
Geliat malam seakan tak pernah henti
Jadikan Jogya kenangan di hati

***


PULAU DEWATA

Wangi dupa mengharumi keindahanmu
Engkau adalah kearifan budaya yang tak layu

Melalui tradisi engkau dicintai
Melalui seni engkau dikagumi

Berkat pantai elok kau dirindukan
Berkat sawah permai kau didambakan

Kehadiranmu membuka mata dunia
Hingga Nusantara dikenal akan keunikkannya

Kekhasanmu mempesona khalayak dunia
Dari negeri tetangga hingga mancanegara

Wahai Bali
Kau memang lestari

Walau hanya sekali
Rasanya ingin kembali lagi

***

BANDUNG

Lagi-lagi aku datang
Tak bosan tuk mengunjungimu
Walau kesejukkan dan kehangatan
Kini telah menyatu

Mengenalmu dari kemasyuran zaman
Mengenalmu lewat hamparan keindahan
Mengenalmu berkat art deco menawan
Mengenalmu via distro dan penganan

Tak puas rasanya hatiku
Jika harus mengingat kembali
Perjalanan di waktu lalu
Untuk ku ulang kembali

Tapi aku senang
Bila asa datang menjelang
Di Kota Kembang
Yang terus berkembang

***

Minggu, 16 Oktober 2016

BOGOR


















Kotaku kini ...

Siapa sangka
Kini aku bersahabat denganmu
Kota yang basah dan teduh
Keharuman dan keunikkan dari masa lalu
Yang kau titipkan untukku

Siapa sangka
Warisanmu memancarkan kekaguman
Pada lambaian pohon-pohon tua yang bisu
Setua legenda kisahmu
Yang sanggup bercerita tanpa kata-kata

Siapa sangka
Kau tetap cantik dan menarik
Walau bau tanahmu kini bercampur aroma kelezatan
Tapi pesonamu terus menggodaku
Untuk menegadah dan terus melangkah

Menyusuri setiap sudutmu

***

ANGIN DESEMBER


Ia berhembus menyisakan serpihan kenangan
Ataukah terpaan awal dari sebuah perubahan

Ia setia dan selalu dinanti
Bagi siapapun yang rindu menghirup aroma kedamaian

Ia membawa nafas sukacita
Yang tidak bisa menerpa keheningan cahaya lilin dan gemerlap bintang

Ia bertiup melantunkan kidung surgawi
Seraya berpesan kepada lonceng untuk berdentang

Ia menyapa setiap rumah
Untuk tersenyum dalam kesederhanaan

Ia menabur benih kesabaran
Dan menyejukkan hati dengan kasih yang sejati

***