Salju beku di tepi daun
Putihkan cemara lambat laun
Sapa halimun yang melamun
Dari kejauhan sebuah dusun
Terdengar gema lonceng mengayun
Sejenak membuatku tertegun
Tak terasa sudah di penghujung tahun
Tersurat kisah agung Sang Penenun
Yang merajut dunia bagai sebuah gaun
Kabar gembira mengalir beruntun
Dari gunung sampai ke padang gurun
Bintang Timur jadi pandu menuntun
Suara gita pun mulai mengalun
Ajak kidung klasik tuk melantun
Sorakkan pujian Hai Mari Berhimpun
Cahaya sukacita dalam kasih dan santun
Terangi mata hati yang rabun
Agar hidup damai serta rukun
Jumat, 14 Desember 2018
Kamis, 06 Desember 2018
GEREJAKU
Tempat aku bertumbuh
Dalam iman yang teguh
Mulai dari sekolah minggu
Sampai usiaku sepuh
Di tempat ini aku beribadah
Untuk mengenal Tuhan yang kusembah
Pada akhir pekan yang indah
Kuterima berkat, kasih dan anugerah
Allah selalu hadir disini
Melalui khotbah dan nyanyian rohani
Walau jalanNya tak terselami
Tapi janjiNya pasti digenapi
Dalam iman yang teguh
Mulai dari sekolah minggu
Sampai usiaku sepuh
Di tempat ini aku beribadah
Untuk mengenal Tuhan yang kusembah
Pada akhir pekan yang indah
Kuterima berkat, kasih dan anugerah
Allah selalu hadir disini
Melalui khotbah dan nyanyian rohani
Walau jalanNya tak terselami
Tapi janjiNya pasti digenapi
Rabu, 14 November 2018
FAJAR EMAS
Pagi-pagi benar kuhirup udara segar
Sambil kuberjalan di muka sawah terhampar
Sejenak kualihkan pandanganku sebentar
Ke arah ufuk tampak lembayung bersinar
Dikejauhan kilau cahayanya memancar
Bias kuning indah menebar
Pesona alam yang akan segera pudar
Jika siang datang menggelar
Minggu, 11 November 2018
SENJA BIRU
Burung camar terbang riuh
Sambut kesunyian sore itu
Cakrawala tak sabar tuk berlabuh
Dalam dermaga lamunan tak menentu
Warnamu perlahan redup
Takala kau mulai menunduk
Gelapmu menyapa hidup
Sebelum hanyut dalam kantuk
Sepasang mata rindu menunggu
Di tepian remang laut yang bisu
Adakah yang mempu menahanmu
Agar tak berlalu ditelan oleh waktu
Sambut kesunyian sore itu
Cakrawala tak sabar tuk berlabuh
Dalam dermaga lamunan tak menentu
Warnamu perlahan redup
Takala kau mulai menunduk
Gelapmu menyapa hidup
Sebelum hanyut dalam kantuk
Sepasang mata rindu menunggu
Di tepian remang laut yang bisu
Adakah yang mempu menahanmu
Agar tak berlalu ditelan oleh waktu
Sabtu, 16 Juni 2018
MAMA TELAH PERGI
Mama yang membuat aku betah
Karena mama yang selalu ada dirumah
Walau kondisi mama terlihat lemah
Tapi kepeduliannya tanpa mengenal lelah
Mama yang suka berkata-kata
Menjadikannya ramai suasana
Walau kadang tak kuhiraukan nasihatnya
Sekarang kurasa sangat berharga
Kini mama telah tiada
Kudapati ruang sepi tanpanya
Rumah tak lagi bersuara
Hanya hening yang mampu bercerita
Oh mama ...
Sedih rinduku tak dapat kubendung
Bila kuingat jelang hari berkabung
Kenangan bersamanya tak berujung
Kuyakin ia ditempat yang Agung
Karena mama yang selalu ada dirumah
Walau kondisi mama terlihat lemah
Tapi kepeduliannya tanpa mengenal lelah
Mama yang suka berkata-kata
Menjadikannya ramai suasana
Walau kadang tak kuhiraukan nasihatnya
Sekarang kurasa sangat berharga
Kini mama telah tiada
Kudapati ruang sepi tanpanya
Rumah tak lagi bersuara
Hanya hening yang mampu bercerita
Oh mama ...
Sedih rinduku tak dapat kubendung
Bila kuingat jelang hari berkabung
Kenangan bersamanya tak berujung
Kuyakin ia ditempat yang Agung
Selasa, 17 April 2018
BILUR-BILUR NYA
Bekas luka di tubuhNya jelas nyata
Telah ditebus lewat penderitaanNya
Dosa membuat manusia lupa
Pada kebaikan dari Sang Pencipta
Hingga rasa sakit itu terus mendera
Bilur-bilurNya membasuh harapan dalam doa
Kesembuhan adalah pemberianNya
Pada yang setia mengasihiNya
Walau tak selamanya Ia mengiizinkan
Tapi firmanNya selalu menguatkan
Langganan:
Postingan (Atom)